Sinopsis
Usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar, SUR harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas. Sur tidak mengingat apapun yang terjadi pada dirinya tadi malam. Ini adalah kali pertama Sur datang ke pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya, dan mendapati dirinya tidak sadarkan diri. Sur meminta bantuan AMIN, teman masa kecilnya, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.
Di Balik Produksi
Setelah merampungkan proses produksi selama lebih dari setahun sejak 2020, Wregas Bhanuteja (sutradara pemenang film pendek terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016 dan dua kali Piala Citra FFI untuk film pendek terbaik) mengumumkan film panjang pertamanya: Penyalin Cahaya.
Produser Adi Ekatama mengutarakan bahwa cerita Penyalin Cahaya mengangkat topik penting yang masih perlu mendapat banyak perhatian dari masyarakat hari ini. “Perjuangan Sur sebagai tokoh utama di film ini untuk mengungkap kebenaran adalah gambaran di mana kita harus selalu berpihak pada penyintas dan lebih banyak menyuarakan pada masyarakat mengenai pentingnya kita melawan kekerasan dan pelecehan seksual,” jelas Adi.
Hal senada diutarakan produser Ajish Dibyo. Menurutnya, film adalah salah satu medium yang paling efisien untuk berargumen. “Untuk itu di sini kami perlu menyuarakan hal-hal yang penting untuk didiskusikan masyarakat demi terciptanya lingkungan yang lebih aman. Mengembangkan cerita ini bersama Adi dan Wregas adalah salah satu upaya kami untuk memperbaiki hal-hal yang dapat merugikan kemanusiaan, yang dalam film ini adalah kekerasan seksual,” ujar Ajish.
Film Penyalin Cahaya merupakan produksi film panjang pertama dari Rekata Studio yang berkolaborasi dengan Kaninga Pictures. Produksi film ini diperkuat oleh aktor-aktris muda dan senior, serta kru-kru berpengalaman dalam industri film Indonesia. Di tengah kelesuan produksi film Indonesia akibat pandemi, Rekata Studio dan Kaninga Pictures tetap terus berkarya memproduksi film Penyalin Cahaya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pemeran
-
Shenina Cinnamon sebagai Sur
-
Chicco Kurniawan sebagai Amin
-
Lutesha sebagai Farah
-
Jerome Kurnia sebagai Tariq
-
Dea Panendra sebagai Anggun
-
Giulio Parengkuan sebagai Rama
-
Lukman Sardi sebagai Ayah Sur
-
Ruth Marini sebagai Ibu Sur
Crew
-
Sutradara: Wregas Bhanuteja
-
Penulis: Wregas Bhanuteja
-
Produser: Adi Ekatama, Ajish Dibyo
-
Produser Eksekutif: Willawati, Dani Rahadian
-
Co-Produser: Robin Moran
-
Associate Produser: M. Bisri Mustova, Aurizka Marta, Angga Rulianto
-
Penata Artistik: Dita Gambiro
-
Penata Sinematografi: Gunnar Nimpuno
-
Editor: Ahmad Yuniardi
-
Perekam Suara: Sutrisno
-
Penata Suara: Satrio Budiono
-
Penata Kostum: Fadillah Putri Yunidar
-
Penata Rias: Astrid Sambudiono
-
Penata Musik: Yennu Ariendra
-
Penata Peran: Melinda Risa
-
Perusahaan Produksi: Rekata Studio, Kaninga Pictures
Trailer
Gallery Cast
Gallery BTS





![]() | ![]() | ![]() | ![]() |
---|---|---|---|
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
Biografi Sutradara

Wregas Bhanuteja lahir di Jakarta, 20 Oktober 1992. Ia lulus dari Institut Kesenian Jakarta tahun 2014 dan telah membuat beberapa film pendek, antara lain "Lemantun (2014)" yang mendapatkan penghargaan film pendek terbaik di XXI Short FIlm Festival 2015 dan "Lembusura (2015)" yang berkompetisi di Berlin International FIlm Festival 2015. Film pendeknya yang berjudul "Prenjak (2016)" memenangkan film pendek terbaik di Semaine de la Critique, Cannes 2016 dan Piala Citra FFI 2016. Film pendeknya yang terbaru dikerjakan bersama Rekata Studio dan produser Adi Ekatama berjudul "Tak Ada yang Gila di Kota Ini" berkompetisi di SUNDANCE Film Festival 2020 dan mendapat Piala Citra di FFI 2019. Pada tahun 2020, ia memulai menulis film panjang pertamanya, yang kini telah selesai semua proses produksinya.